Pastinya kita semua mengetahui tentang tuntutan yang dilayangkan oleh sebuah stasiun tv swasta nasional, yaitu RCTI, kepada Mahkamah Konstitusi. Terkait dengan izin live streaming yang terdapat dalam fitur sosial media dan vlog.
Gugatan RCTI, Terkait Izin Live Streaming Medsos
Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), belum lama ini melayangkan sebuah gugatan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan UU Nomor 32 Tahun 2020 tentang Penyiaran.
Dalam gugatan tersebut, pihak RCTI mempermasalahkan tentang fitur live (siaran langsung) yang ada dalam media sosial (medsos), baik itu Facebook, Instagram, Youtube dan lain-lain.
Berita tentang tuntutan RCTI tersebut rupanya mencuat dan memanaskan tempratur dunia streamer dan content creator. Hampir semua content creator dan juga streamer dari online gaming pun juga bereaksi keras akan pembatasan tersebut.
Dilansir dari berita sebuah media, yaitu IDNLIVE, dengan adanya tuntutan yang dilayangkan RCTI tersebut. Akan membuat para streamer dan content creator dibatasi kebebasannya dengan perizinan yang disinggung dalam tuntutan tersebut.
Bahkan terbentuk sebuah pandangan yang semakin memanaskan suasana, yaitu dikatakan bahwa RCTI sebagai stasiun tv senior, terlihat seperti kalah bersaing dan ingin mematahkan persaingan dengan memonopoli industri penyiaran ini.
Klarifikasi RCTI Dalam Podcast Deddy Corbuzier
Karena semakin memanasnya situasi dan suhu dunia streamer serta content creator di Indonesia. Akhirnya Deddy Corbuzier yang merupakan salah satu content creator lewat acara podcast yang dibuat dalam channelnya, mengundang petinggi dari RCTI, yaitu Dini Putri selaku Direktur Program dan Akuisi RCTI beserta Chris Taufik selaku Direktur Legal MNC Media.
Di awal podcast, Deddy selaku host dan owner langsung gaspol kedua Direktur yang diundangnya tersebut, terkait dengan berita yang sudah beredar hingga saat ini. Berikut ini adalah video dari acara podcast Deddy Corbuzier yang menjadi klarifikasi pihak RCTI terkait hal ini.
