Pedofil Mulai Rasuki Game Anak Dengan Konten Dewasa!


Pedofil Mulai Rasuki Game Anak Dengan Konten Dewasa!

Spread the love

Game adalah bagian hiburan yang lumrah dimainkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengacu pada parental guidance secara umum, permainan atau game dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu game anak, remaja dan dewasa. Hal tersebut pastinya mengacu dari konten yang ada dalam permainan terkait.

Kasus Penyusupan Konten Dewasa Pada Game Anak

Meskipun begitu, ada saja tangan-tangan jahil yang tidak bertanggungjawab. Yang memasukkan atau menginput konten dewasa dalam game anak. Hal ini sangat disesalkan dan para Orangtua diminta agar lebih berhati-hati dalam menemani sang buah hati saat bermain.

Tahun 2017 lalu, permainan Roblox menjadi korban dari para gamer yang nakal mengedit dan membuat konten porno dalam permainan. Pornoaksi dalam bentuk digital online gaming ini sangat membuat resah para Orangtua. Salah satu dari Orangtua yang memergoki anaknya bermain Roblox dengan tampilan konten dewasa adalah George Tudor.

“Saya begitu kaget dan marah, tapi saya mengetahui bahwa itu bukan kesalahan anak saya yang masih berusia 4 tahun. Ini bisa merusak anak-anak. Saya mengambil tindakan dengan menghapus Roblox dari tablet anak saya”, ujar George.

Minecraft juga mengalami hal yang sama. Pihak developer kemudian melakukan pengawasan ketat akan perilaku dari para pemain.

Kini Pelaku Hacker Pedofil Berkeliaran Dalam Konten Game Anak!

Ini lebih mengerikan, dilansir dari berita media NOVA88, sekarang ini para pelaku hacker yang mempunyai kelainan seksual pedofilia, sedang merasuk dalam konten permainan anak-anak yang tersedia di Google Play dan App Store.

Mereka berpura-pura layaknya anak kecil yang bermain dan mengajak pemain lain untuk berhubungan sex dengan cara private chat (chat pribadi) pada pemain yang ditarget sebagai korban.

Dalam permainan lain, para pedofilia ini sengaja meretas konten game hingga bisa menampilkan tampilan pornoaksi dalam permainan. Hal ini sangat meresahkan para Orangtua di London, Inggris.

Pihak Orangtua di London mulai panik dengan hal tersebut dan meminta pihak Google Play dan App Store melakukan evaluasi terhadap game yang ada.