Publisher dari game kategori MOBA, Dota 2, Valve. Telah memberikan sebuah unggahan blog yang merespon semua kritik yang belakangan ini membanjiri, terkait dengan situasi dan kondisi dari ekosistem esports Dota 2 selama masa pandemi COVID-19.
Dalam unggahan blog tersebut, Valve selaku publisher berbagi pandangan yang ada pada mereka, terhadap seluruh komunitas Dota 2 sejak tahap awal dari pandemi virus Corona. Dan sesuai dengan keputusan yang mereka ambil, akhirnya pihaknya mengundur The International beserta sirkuit lainnya.
Valve Tuai Kritik Belakangan, Segera Respon Kritik yang Diterima
“Meskipun kompetisi lintas wilayah atau jarak relatif ke The International bukanlah persyaratan mutlak,” demikian tulis Valve melalui sebuah unggahan blognya,” kami sudah merasa bahwa DPC sebagai fungsi dari The International dan juga sebagai produk yang sangat koheren untuk para penggemar. Jadi akan lebih baik jika dilayani dengan menahan semuanya pada saat ini. Sehubungan dengan itu, semua rencana yang kami buat bulan-bulan mendatang agar lebih terbuka dan jelas bagi liga serta acara lain untuk bisa beroperasi dengan baik,” pungkas Valve seperti dilansir dari SBOBET Esports.
Valve juga mengatakan bahwa mereka semua berharap untuk bisa kembali mendapatkan izin liga. Yang akan diselenggarakan oleh pihak ketiga dan acara yang “memiliki dampak” di tengah-tengah absensi sirkuit yang sah dari Dota 2. Kejuaraan tahunan akan datang dengan hadiah senilai US$30M+ ini. Namun, setelah perusahaan menerima semua kritik yang dinilai signifikan belakangan ini. Adalah karena minimnya komunikasi tentang peta sebagai jalan esports yang resmi. Ditambah lagi dengan kurangnya dukungan yang diberikan bagi acara dari pihak ketiga dalam mengisi kekosongan dari acara bernilai jutaan dolar milik Valve. Lebih dari itu, Dota 2 dan juga tim profesionalnya mengandalkan pembayaran dari uang hadiah yang besar ini. Jika ketidakhadiran mereka memberikan suatu tekanan yang besar pada ekosistem. Terutama bagi tim yang berada di luar yang paling elit dan populer.
